Tentang Impian yang Pernah Nyata
Berawal dari obrolan dengan teman lama, ya... teman yang pernah berbagi impian dan bersama membangun harapan di atas impian yang dulu pernah nyata.
Setelah lama tak berjumpa, aku ahirnya bertemu setelah sama-sama melepas impian yang pernah bertahta di hati, pikiran dan hidup kami. Kini kami terhubung satu sama lain walau sebatas sosial media. Bertemu teman yang lebih tepat kuanggap sebagai adikku, dan setelah lama terhubung melalui akun sosmed kami masing-masing, suatu hari aku memberanikan diri bergurau dengannya:
ke mana Impian kita yang dulu ???
Dia hanya membalas dengan stiker tawa, namun aku tak tahu persis perasaannya.
Aku hanya ingin bergurau dengannya, namun tanpa kusadari aku pun terbawa ke masa lalu, masa di mana kami pernah bersama, berbagi impian kami dengan rasa bangga dan optimis.
Lalu, apa yang kurasakan sendiri dengan impian itu???
Ah... apakah aku harus jujur atau biar kusimpan sendiri?
Maaf aku tak mampu menyatakan rasa ini, rasaku tentang impian yang dulu pernah nyata dalam beberapa waktu.
Aku akhirnya berkata kepada temanku, aku ingin membuat sebuah tulisan dengan judul:
Ke mana Impian Kita Dulu???
Dia hanya membalas: ide bagus.
Benarkah???
Benarkah???
Apakah dia baik-baik saja saat mengatakan itu?
Entahlah... aku tak ingin menanyakannya.
Lalu bagaimana perasaanku saat menuliskan ini?
Aku tak akan mengatakannya juga. Maaf... namun hal yang perlu engkau tahu teman
bahwa di akhir tulisan ini aku ingin mengatakan bahwa:
bahwa di akhir tulisan ini aku ingin mengatakan bahwa:
Ke mana Impian Kami yang dulu???
Impian kami sama-sama lepas dari genggaman,
dari hati dan pikiran bahkan hidup kami. Setidaknya itu pernah nyata,
dari hati dan pikiran bahkan hidup kami. Setidaknya itu pernah nyata,
Terima kasih.

